Pentingnya Peran Bidan Dalam Peningkatan Pemberdayaan Pelayanan KIA Di Komunitas

Mimbar akademik kembali diselenggarakan Prodi S1 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Kudus. Kali ini mengangkat tema “Optimalisasi Peran Bidan Dalam Peningkatan Pemberdayaan Pelayanan KIA Di Komunitas”. Giat akademik ini dibagi menjadi dua sesi dengan menghadirkan 4 pembicara. Sesi pertama menghadirkan Dr. Mufdlilah, S.Pd., S.iT., M.Sc.,(Dosen Unversitas Aisyiyah Yogyakarta) dan Sumarsih SST, M.A (Ketua PD IBI Jawa Tengah). Sesi kedua menhadirkan dua narasumber Putri Rahmadini, M.Keb. (Dosen Universitas Karya Husada) dan Nor Asiyah, M.Keb (Dosen Universitas Muhammadiyah Kudus)

Rektor UMKU Rusnoto, SKM, M. Kes.(Epid) dalam sambutannya mengatakan “Mewujudkan Indonesia yang sehat banyak dinahkodai oleh peran bidan.” Lebih lanjut, rektor menambahkan “Bagaimana memanage, pengendalian untuk mewujudkan dunia yang sehat setidaknya menurunkan mortalitas/angka kematian ibu dan anak, mengedalikan stanting, serta peran Indek pembangunan manusia sangat ditentukan oleh campur tangan bidan”.

Hadir dalam sesi pertama, Dr. Mufdlilah, S.Pd., S.iT., M.Sc.,  menggaris bawahi pentingnya kompetensi bidan.  “Bidan harus akrab dengan teknologi dan terus berupaya mengembangkan diri baik dalm ranah keilmuan dan juga teknologi-teknologi Kesehatan terbaru, selain itu Bidan juga wajib memegang filosofi2 asuhan dan nilai-nilai pemberdayaan perempuan, peningkkatan status perempuan, dan peran lainnya dalam  kerangka konsep dan suhan kebidanan harus benar-benar diperhatikan” paparnya. Setali tiga uang, Sumarsih SST, M.A juga memberikan penegasan bahwa  “Kerja bidan harus berkolaborasi dengan nakes yang lain, kerjasaama tim.” “Bidan bekerja di semua tantangan harus Kerjasama melibatkan banyak pihak, agar lebih komprehensif dalam praktik di lapangan”, tambahnya.

Webinar sesi kedua menjadi lebih menarik dengan ulasan lebih luas dan mendalam. Putri Rahmadini, M.Keb. memberikan pemaparan bahwa “Kita perlu melakukan edukasi kepada masyarakat tentang gizi anak, dan problem ASI dan imunisasi juga masih menjadi tantangan bagi para bidan. Kesadaran ketiganya ini menjadi edukasi pokok yang tidak boleh ditinggalkan”.  Lebi lanjut ia menjelaskan “Bidan juga perlu bermitra dengan dukun yang ada di daerah setempat untuk mewujudkan Kesehatan dalam kerangka ilmiah.“

Nor Asiyah, M.Keb yang hadir sebagai pembicara pemungkas memberikan penekanan pada pentngnya integritas bidan dalam praktik di lapangan. “Integritas bidan dalam praktik dilapangan harus terus dipegang teguh, analisis terhadap pasien dan Tindakan yang diambil harus tepat, ilmiah dan akurat. Sebagai contoh jika ada ibu hamil dan memang dapat melahirkan secara normal maka wajib dengan tidakan normal, jangan sampai kita merampas hak ibu dengan meminta persalinan secara opreasi, artinya kejujuran harus terus dipegang” paparnya.

Acara webinar berjalan lancar dengan tetap mematuhi protokoler Kesehatan. (Humas/AR)

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru UMKU