UMKU Adakan Workshop Penyusunan Monitoring Tugas Terstruktur secara Daring

Kamis (28/1) Universitas Muhammadiyah Kudus gelar workshop penyusunan monitoring tugas terstruktur secara daring. Acara ini di mulai dari jam 09.00 hingga jam 15.00, dan diikuti oleh seluruh dosen Universitas Muhammadiyah Kudus. Kegiatan pelatihan ini dimulai dengan sambutan dan sekaligus dibuka oleh Rektor UMKU, Rusnoto, SKM.,M.Kes(Epid), dalam sambutannya ia mengungkapkan bahwa dengan adanya pelatihan ini bagi dosen-dosen UMKU, nantinya bisa memberikan dampak positif dan semakin meningkatkan keahlian dosen dalam Menyusun monitoring tugas bagi mahasiswa.

Perguruan Tinggi, menurutnya, ikut andil dalam pembangunan sumber daya manusia, oleh karenanyalah kemampuan dosen harus terus diasah, karena dosen disini merupakan fasilitator bagi mahasiswa untuk meraih masa depannya.

Sudah hampir satu satun, UMKU melaksnakan perkuliahan secara daring, hal ini menjadi perhatian yang serius bagi Rusnoto, karena disuasana Pandemi ini, berbagai  Kebijakan yang baik harus diambil. Menurutnya, belajar secara daring  bukan berarti tidak belajar, namun evaluasi mesti selalu dilaksanakan, agar kita bisa melihat mana yang bisa diperbaiki dan mana lebih efektif.

Lebih lanjut, Rusnoto mengungkapkan dengan adanya workshop ini akan menjadi pencerahan bagi sivitas akademika UMKU, dan menumbuhkan semangat untuk menyamakan persepsi dalam memahami sebuah pembelajaran.

Narasumber dalam kegiatan ini yakni Ir. Endrotomo, M.T dan  dan dimoderatori oleh Indanah,  M.Kep., Ns., Sp.Kep.,An. Materi pertama membahas mengenai Review Kebijakan Kurikulum Merdeka dan Implikasinya – Phylosopy belajar dan pembelajaran, lebih lanjut Ir. Endrotomo juga menyampaikan mengenai Aplikasi Peraturan Menteri : Pembelajaran teori (tatap muka, tugas terstruktur).

Endrotomo menyampaikan bahwa saat ini berbeda dengan dulu, karena basis saat ini adalah teknologi, karena itulah harus ada yang diubah dari metode pengajaran. Ada banyak pergeseran paradigma yang mestinya dipahami oleh dosen-dosen yakni, jika dulu metode belajar adalah menerima pengetahuan dengan mendengarkan kuliah (pasif-reseptif) maka saat ini berubah menjadi mencari dan mengkontruksi pengetahuan, aktif dan spesifik. Apabila dulu pengetahuan adalah sesuatu yang sudah jadi dan ditransfer ke orang lain saat ini pengetahuan adalah hasil konstruksi atau hasil transformasi dari yang belajar.

Selain itu, Endrotomo juga menyampaikan jika dosen merupakan seorang Motivator , Assessor  dan sekaligus Fasilitator. Menjadi fasilitator adalah bagaimana seorang dosen mampu membantu mahasiswa dalam proses belajar untuk mengoptimalkan kemampuan.

Workshop dilanjutkan dengan diskusi dan penyusunan kompetensi knowledge di hari Jumat, 29 Januari 2021. (humas)

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru UMKU