Tingkatkan Mutu Kampus, LPM UMKU Adakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Universitas Muhammadiyah Kudus, adakan workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal pada hari Rabu (5/8). Workshop yang dikemas secara daring via zoom ini juga turut mengundang peserta diluar UMKU. Acara ini merupakan rangkaian acara LPM yang digelar sebelumnya pada hari Rabu (29/7). LPM UMKU yang diketuai oleh Ika Tristanti, M.Kes melalui workshop ini berkomitmen untuk meningkatkan mutu kampus. Pemateri workshop SPMI yaitu Ir. Desiana Vidayanti, M.T selaku Tim Pengembang SPMI Kemenristekdikti, Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag selaku Majelis diktilitbang Muhamamdiyah,  Dr. Drs. Lamijan, M.Si selaku Rektor UNDARIS, Muhamamd Purnomo, MH.Kes selaku dekan Fakultas Ekonomi Pendidikan dan Hukum, dan dimoderatori oleh Ika Tristanti, M.Kes selaku Ketua LPM UMKU.

Guna menjawab tantangan bagi Perguruan Tinggi, Workshop SPMI ini sangat diapresiasi oleh Rusnoto.,SKM.,M.Kes (Epid), ia berharap gugus mutu Prodi harus menjadi penggerak untuk peningkatan mutu prodi, dan selalu diadakan evaluasi pelaksanaan khususnya dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Baginya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting. Hal ini demi tercapainya mutu yang baik.

Setelah sambutan Rektor UMKU, dilanjutkan materi tentang “Implementasi SPMI untuk Mencapai Budaya Mutu Perguruan Tinggi” yang disampaikan oleh Ir. Desiana Vidayanti, M.T . ia menjelaskan tentang mutu pendidikan tinggi, “ tingkat kesesuaian Antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri atas satandar nasional pendidikan tinggi  dan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi” ungkapnya.

Ada  5 siklus dalam SMPI yaitu Penetapan standar dikti, pelaksanaan standar dikti, evaluasi (pelaksanaan) standar dikti, pengendalian (pelaksanaan) standar dikti dan peningkatan standar dikti. Kelima siklus ini sering disebut dengan  PPEPP.

Selain banyak memberikan pengetahuan baru bagi peserta, , Ir. Desiana Vidayanti, M.T juga mengingatkan bahwa  meskipun new normal, sistem pembelajaran  daring atau konvensional tetap harus memperhatikan mutu pembelajaran. Selain itu, ia juga mengingatkan agar evaluasi yang dilaksanakan harus bertahap dan berjenjang, hal ini bertujuan agar ada tindakan pencegahan dalam kesalahan yang sama, serta untuk menghindari masalah menjadi semakin besar, maka hasil dari evaluasi diri harus sedini mungkin dilakukan.

Kemudian ia juga menyampaikan bahwa “segala sesuatu harus berdasarkan dengan data, keputusan tidak dilakukan secara otoriter tapi sesuai prinsip perguruan tinggi yaitu parsitipatif dan kolegial”. Ungkapnya

Materi berikutnya disampaikan olehDr. Drs. Lamijan, M.Si, yaitu materi tentang Rencana Induk Perguruan Tinggi. Menurut  Dr. Drs. Lamijan, M.Si  Rencana Induk Perguruan Tinggi (RIP-PT) dapat dilakukan melalui tiga proses, yaitu merumuskan rencana Induk, implementasi Rencana induk dan evaluasi pelaksanaan rencana induk.

Ia juga mengungkapkan bahwa RIP berfokus pada pembahasan tentang rencana utama yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi, rencana utama tersebut didasarkan pada penyusunan scenario perencanaan dasar sebagai arah yang akan dilakukan.

Selain itu Dr. Drs. Lamijan, M.Si juga memaparkan tentang bagaimana sistematika penyusunan RIP. Mulai dari Latar belakang hingga kesimpulan.

Materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag, ia menyampaikan materi tentang Implementasi Penjaminan Mutu di PTMA. Beliau mencontohkan target sasaran PTMA tahun 2021 hingga 2025. Ada setidaknya 54 kegiatan yang harsus dipenuhi untuk peningkatan mutu PTMA.

Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag menyampaikan bahwa perubahan besar dimulai dari diri sendiri. Baginya, sistem akan berjalan dengan baik jika yang menggerakkan juga memiliki kesadaran untuk berubah ke arah yang lebih baik.  Materi terakhir disampaikan oleh Muhamamad Purnomo, MH.Kes, ia menyampaikan tentang”monev, audit mutu internal dan standar operasional. (humas)

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru UMKU