Mahasiswa UMKU Belajar Langsung Akuntansi Sektor Publik Pemkab Kudus

Mahasiswa UMKU saat belajar langsung tentang akuntansi sektor publik di Kantor BPPKAD Pemkab Kudus. (dok. Istimewa)

KUDUS — Sebanyak 20 mahasiswa semester 3 program studi (Prodi) S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) berkesempatan belajar langsung mengenai Akuntansi Sektor Publik ke Kantor Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus pada Selasa, 9 Desember 2025.

Mata kuliah yang diampu oleh Dr. Bonnix Hedy Maulana, S.E., Akt., M.Si. tersebut mengajak mahasiswa-mahasiswi UMKU mengetahui lebih jauh praktik akuntansi publik yang ada di Pemerintah Daerah (Pemda) Kudus.

“Dengan kuliah lapangan hari ini, mahasiswa bisa mengetahui tujuan laporan akuntansi publik untuk apa, manfaatnya apa, prosesnya, alur, hambatan, serta tantangan apa yang terjadi di dalam pemerintahan,” ungkap Bonnix saat dimintai keterangan siang ini.

Pihaknya melanjutkan, selama belajar langsung bersama Kabid Akuntansi BPPKAD Kudus hari ini, mahasiswa UMKU banyak yang antusias mengetahui bagaimana akuntansi publik berjalan di sektor pemerintahan daerah.

Hal itu terlihat dari sejumlah pertanyaan yang mereka ajukan. Beberapa pertanyaan yang disampaikan di antaranya tentang efektivitas parkir digital terhadap pendapatan daerah, hambatan utama pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, serta bagaimana cara membuat masyarakat memahami laporan akuntansi pemerintah.

“Waktu awal mereka bingung karena akuntansi publik di pemerintah daerah sedemikian kompleks dan rumit, banyak istilah-istilah baru bagi mereka. Tapi tidak apa-apa, dari sini mereka menjadi tahu,” ujar Bonnix.

Ia menceritakan, kuliah lapangan pada matkul Akuntansi Publik yang diampu, sudah berjalan selama 2 tahun terakhir. Sebelumnya, Bonix pernah mengajak sejumlah mahasiswanya datang langsung mempelajari akuntansi dana desa di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, hingga Desa Krandon, Kecamatan Kota, Kudus.

Termasuk mengajak mahasiswa belajar tentang akuntansi kesehatan dengan belajar langsung ke RS ‘Aisyiyah Kudus.

“Selanjutnya, kuliah lapangan akan kami lakukan lagi dengan belajar langsung akuntansi dana desa di Desa Papringan (Kecamatan Kaliwungu, Kudus),” kata Bonnix.

“Selain itu, ke depan kami juga mau belajar langsung akuntansi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) di perusahaan,” lanjutnya.

Bonix menjelaskan, melalui kuliah lapangan akuntansi publik, membuat mahasiswa mendapat banyak pengetahuan di luar kampus. Semua yang pernah didiskusikan, dipresentasikan dalam kelas, bisa lihat langsung bagaimana praktik di lapangan.

Dari sini, Bonnix menegaskan kepada para mahasiswa, bahwa setiap lulusan S1 Akuntansi memiliki peluang besar di dunia akuntansi. Akuntansi memiliki konsep sama dan selalu mengikuti konteksnya masing-masing.

Ketika di bidang olahraga, ada akuntansi olahraga, lalu ada pula akuntansi keagamaan, akuntansi budaya, dan lainnya.

“Akuntansi itu filosofinya, pengaruh manusia dari aktivitas ekonomi,” kata Bonnix.

Selanjutnya, Bonix akan terus melanjutkan program kuliah lapangan untuk mahasiswa prodi akuntansi yang diampunya. Ia berharap, upaya tersebut mampu memberikan ilmu baru bagi mahasiswa dan memperluas mitra kampus. (NR)

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru UMKU