Cara Unik KKN UMKU Berdayakan Ibu-Ibu KWT Desa Padurenan Kudus, Tanam Obat hingga Demo Jamu

Mahasiswa KKN UMKU tahun ajaran 2025/2026 di Desa Padurenan Kudus saat mendemonstrasikan pembuatan jamu bir pletok kepada ibu-ibu KWT di desa tersebut. (dok. KKN UMKU)

KUDUS — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) sukses melaksanakan Gerakan Tanam Tanaman Obat Keluarga (GERTAK TOGA) sekaligus demonstrasi pembuatan jamu tradisional bir pletok bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Padurenan, Kecamatan Gebog. Kabupaten Kudus pada Jumat, 26 Desember 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa KKN UMKU dan ibu-ibu anggota KWT desa setempat sebagai bentuk kolaborasi dalam pemberdayaan masyarakat desa, khususnya dalam bidang kesehatan keluarga dan pemanfaatan pekarangan rumah.

Ketua Kelompok KKN UMKU Desa Padurenan, Edo Mudik menjelaskan, GERTAK TOGA dilakukan dengan menanam berbagai jenis tanaman obat. Seperti jahe, kunyit, kencur, serai, daun sirih, dan temulawak di lahan milik desa yang diberi nama Rumah Benih.

“Tanaman-tanaman tersebut dipilih karena mudah dibudidayakan dan memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, mengurangi peradangan, serta menjaga kebugaran,” ungkap Edo.

Melalui kegiatan ini pula, mahasiswa KKN UMKU berupaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai alternatif pengobatan alami.

Edo melanjutkan, selain menanam tanaman obat keluarga, mahasiswa KKN UMKU di juga mendemonstrasikan pembuatan jamu bir pletok, yaitu minuman herbal khas Betawi yang berbahan dasar rempah-rempah.

Adapun bahan-bahan utama untuk membuat bir pletok terdiri atas rempah-rempah seperti jahe, serai, kayu manis, cengkeh, dan kayu secang.

Dalam demonstrasi tersebut dijelaskan cara pembuatan secara bertahap, mulai dari pengenalan bahan, proses perebusan, hingga penyajian yang higienis dan aman dikonsumsi.

“Bir pletok memiliki berbagai manfaat kesehatan, di antaranya menghangatkan tubuh, meningkatkan imunitas, melancarkan peredaran darah, membantu meredakan masuk angin, mengurangi kelelahan, menjaga stamina, serta mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh,” kata Edo.

“Melalui kegiatan itu, kami berharap masyarakat bisa kembali melestarikan budaya jamu tradisional yang mulai jarang dipraktikkan,” lanjutnya.

Ketua KWT Desa Padurenan, Nurus Sofia Zubaidah menyambut baik kegiatan yang diisiasi oleh mahasiswa KKN UMKU tersebut dan menyampaikan apresiasinya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu KWT karena tidak hanya mengajarkan cara menanam tanaman obat, tetapi juga memberikan keterampilan mengolahnya menjadi jamu bir pletok yang menyehatkan dan berpotensi bernilai ekonomi,” katanya.

Ke depan, masyarakat Desa Padurenan Kudus diharapkan bisa lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga, memanfaatkan pekarangan secara produktif, serta mengembangkan olahan TOGA sebagai bagian dari upaya pemberdayaan dan pembangunan desa yang berkelanjutan. (KKN UMKU di Desa Padurenan Kudus/NR)

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru UMKU