KUDUS — Dalam upaya mendorong inovasi produk lokal dan keberlanjutan lingkungan, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) menjalin kerja sama strategis dengan pengusaha budidaya Parijoto.
Kolaborasi ini berfokus pada pengembangan produk turunan Parijoto dengan menerapkan konsep Ekonomi Sirkular. Tujuannya adalah memastikan setiap bagian dari tanaman herbal khas Muria ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, mengurangi limbah, dan meningkatkan nilai ekonomi bagi petani.
Adapun kerja sama ini menjadi bagian dari kampanye sains dan teknologi yang didukung oleh Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Kemendiktisaintek, melalui Program Kampanye Tematik Sains dan Teknologi (Resona Saintek) oleh UMKU.
Seorang akademisi Yayuk Mudriyastutik S.T., M.T. dari UMKU, telah mulai menjalin kolaborasi dengan Owner CV Alam Muria (Alammu), Triyanto R. Soetardjo.
Dalam wawancara eksklusif bersama tim Humas-Admisi UMKU, Triyanto bercerita, awal mula ia mengembangkan produk olahan buah Parijoto karena memiliki tantangan yang berbeda dengan mengolah buah lainnya.
Buah yang kental akan mitos tersebut, coba dikembangkan Triyanto menjadi produk olahan yang lebih praktis dan mudah untuk dinikmati. Salah satunya dengan mengolahnya menjadi sirup hingga minuman fermentenasi probiotik modern, kombucha parijoto.
Dengan mengolah buah khas lereng Gunung Muria tersebut, Triyanto mengaku banyak dampak ekonomi maupun sosial yang terjadi dalam perkembangan industri parijoto.
“Alammu lahir menjadi solusi beberapa permasalahan. Kini petani makin semangat bertani parijoto, anaknya petani mulai membuah produk olahan parijoto, dan kini parijoto makain dikenal,” ungkapnya dengan rasa syukur.
Melalui adanya kolaborasi dengan akademisi UMKU, Triyanto sangat menyambutnya dengan baik. Menurutnya, seorang pelaku usaha tidak bisa berjalan sendiri, peran akademisi sangat dibutuhkan.
Terlebih dalam mengidentifikasi hingga menyebarluaskan kandungan-kandungan ilmiah yang ada pada buah parijoto.
“Jadi dalam mengembangkan buah parijoto, seorang pelaku usaha tidak bisa meninggalkan peran akademisi, semua harus saling berkolaborasi,” katanya.
Akademisi UMKU, Yayuk Mudriyastutik S.T., M.T. mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan Owner Alammu dalam mengembangkan buah parijoto.
Dalam upaya mengoptimalkan potensi buah parijoto, Yayuk mengaku telah beberapa kali melakukan uji laboratorium terkait kandungan-kandungangan yang ada di dalam buah tersebut. Termasuk mengidentifikasi masa simpan parijoto, hingga pengemasan parijoto agar bisa awet lebih lama.
Beberapa produk olahan berbahan dasar parijoto juga telah dikembangkan Yayuk bersama sejumlah mahasiswanya. Seperti Lip Balm Parijoto (Lipjar) hingga Selai Parijoro (Parselai).
“Potensi parijoto sangat besar, bisa menjadi produk fungsional. Jadi produk dan bahannya bisa kita kembangkan lagi,” katanya.
Ke depan dengan melalui kolaborasi ini, Yayuk berharap mahasiswa UMKU bisa magang di tempat produksi Sirup Parijoto milik Triyanto.
Selain ikut membantu dalam mengidentifikasi kandungan, mahasiswa UMKU juga bisa ikut terlibat aktif dalam mempromosikan dan mengembangkan produk-produk olahan buah parijoto.
“Jadilah generasi muda yang bergerak, explore banyak hal dan jangan takut mencoba hal baru,” pesan Yayuk untuk generasi muda. (NR)